INDONESIA HARI INI

PERNYATAAN PERS

Selamat siang
Assalammualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Om swati astu
Salam sejahtera untuk kita semua

Salam Persatuan

Segenap kenalan, kawan, teman, sahabat, saudara-saudari Se Bangsa dan Se Tanah Air.

Makna Politik

Politik [Indonesia], politic, [Inggris] adalah padanan politeia atau warga kota [Yunani, polis atau kota, negara, negara kota]; dan civitas [Latin] artinya kota atau negara; siyasah [Arab] artinya seni atau ilmu mengendalikan manusia, perorangan dan kelompok.

Secara sederhana, politik berarti seni pemerintah memerintah; ilmu memerintah; cara pengusaha menguasai.

Makna politiknya semakin dikembangkan sesuai perkembangan peradaban dan meluasnya wawasan berpikir. Politik tidak lagi terbatas pada seni memerintah agar terciptanya keteratuaran dan ketertiban dalam masyarakat polis; melainkan lebih dari itu.

Dengan demikian, politik adalah kegiatan [rencana, tindakan, kata-kata, perilaku, strategi] yang dilakukan oleh politisi untuk mempengaruhi, memerintah, dan menguasai orang lain ataupun kelompok, sehingga pada diri mereka [yang dikuasai] muncul atau terjadi ikatan, ketaatan dan loyalitas [walaupun, yang sering terjadi adalah ikatan semu].

Mengganggu Proses Politik

Berdasar pemahaman makna di atas, maka pada setiap Negara ada proses politik, dengan berbagai variannya, termasuk di Indonesia.

Dan, salah satu unsur proses politik demi kemajuan bangsa dan rakyat RI adalah Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden; yang akan diadakah pada tahun 2019.

Secara Khusus menjelang Pilpres 2019, telah terbangun dua kubu yang saling berhadapan, berbentuk koalisi Sejumlah Parpol.

Ternyata koalisi tersebut, tidak solid, sehingga beberapa jam lalu, sikon politik RI terasa hangat dan tegang. Itu terjadi karena dua kelompok Parpol, di dalamnya ada Letjen TNI (Pur) Susilo B Yudhoyono dan Letjen TNI (Pur) Prabowo Subianto, saling menyerang. Kedua pihak saling menyerang hingga masuk ke ranah pribadi.

Aksi kedua belah pihak tersebut, secara langsung merambah ke area publik atau para pendukungnya; dan juga terjadi aksi saling serang di Media Online dan Medsos.

Semuanya itu, telah menunjukkan ketidakdewasaan dan kekerdilan cara berpolitik; serta tidak bermanfaat, dan meresahkan publik.

Seruan

Karena sikap dan aksi para pendukung SBY dan PS seperti itu, maka kami menyerukan bahwa

  1. Pada setiap negoisasi politik bisa berujung pada tidak menyatu dan sepakat, oleh sebab itu, kedua pihak harus menghormatinya

  2. Kedua pihak, terutama para pendukung masing-masing menahan diri dan stop mengeluarkan pernyataan yang saling menyerang dan tidak bermartabat.

  3. Kedua pihak harus memahami bersama bahwa ketidaksepakatan politik, bukan akhir segalanya. Oleh sebab itu, hendaknya membangun komunikasi politik dengan pihak lain.

  4. Kedua pihak mendepankan proses politik yang lembut, saling membangun, dan menghormati satu sama lain; termasuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Demikian pernyataan kami.

Jakarta, 9 Agustus 2018

Opa Jappy | Komunitas Indonesia Hari Ini

Netty Sitompul dan Ade Ferdijana | Gerakan Damai Nusantara